Pendidikan
merupakan variabel penting dalam membangun sebuah bangsa. Tanpa adanya
pendidikan, maka bangsa tersebut akan tertinggal dari bangsa lain. Pendidikan
yang bagus bisa menjadi indikator dari kemakmuran suatu bangsa. Di
negara-negara berkembang, khususnya Indonesia, pendidikan masih menjadi
pekerjaan rumah besar bagi negara. Indonesia adalah negara yang kaya akan
sumber daya alamnya tetapi masih kurang dengan kualitas sumber daya manusianya.
Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia harus segera diperbaiki agar mampu
melahirkan generasi yang memiliki keunggulan dalam berbagai bidang supaya
bangsa Indonesia dapat bersaing dengan bangsa lain dan tidak semakin tertinggal
karena arus global yang berjalan cepat. Saat ini pendidikan sekolah wajib diterima
oleh seluruh masyarakat Indonesia, karena dengan mengenyam pendidikan kita
dapat mengikuti arus global dan dapat mengejar ketertinggalan kita dari bangsa
lain. Kita masih menghadapi sejumlah
masalah yang sifatnya berantai sejak jenjang pendidikan dasar sampai
pendidikan tinggi. Rendahnya kualitas pada jenjang sekolah dasar sangat penting
untuk segera diatasi karena sangat berpengaruh terhadap pendidikan selanjutnya.
Dan masalah mutu hasil belajar suatu sekolah tidak dapat dilepaskan dari
kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakat di sekitarnya, dari mana
murid-murid sekolah tersebut berasal, serta masih banyak lagi faktor-faktor
lainnya di luar sistem persekolahan yang berkaitan dengan mutu hasil belajar
tersebut.
Ada
3 pokok masalah pendidikan di Indonesia. Pertama, pemerataan pendidikan. Masih
banyak kita lihat anak-anak yang seharusnya duduk di bangku sekolah justru
berkeliaran di jalanan meminta-minta atau menjadi pengamen. Di umur mereka yang
masih rentan itu seharusnya mereka belajar mengenal huruf dan angka, berhitung,
menulis, dan bermain bersama teman-teman sebaya mereka tanpa memikirkan
bagaimana cara untuk menghasilkan uang. Kurangnya perhatian pemerintah kepada
anak-anak kurang mampu menyebabkan mereka melakukan hal-hal yang dikerjakan
orang dewasa. Indonesia memiliki 8.109.721 (BKKBN, 2016) anak usia sekolah
dengan rentang umur 7-15 tahun. Sedangkan anak-anak yang bersekolah berjumlah
6.354.625 (BKKBN, 2016) di mana sisanya adalah tidak bersekolah, masih ada 2
jutaan anak yang tidak sekolah. Berarti pemerataan pendidikan di Indonesia
masih kurang.
Kedua,
biaya sekolah. Di Indonesia, sekolah hanya bisa dirasakan oleh orang-orang dari
keluarga yang kondisi ekonominya menengah ke atas. Pemerintah sudah
menganggarkan dana untuk bantuan operasional di setiap sekolah ditambah dengan
bantuan dari beberapa lembaga, yayasan, organisasi, perusahaan dan lain sebagai
nya tetapi itu pun masih belum mencukupi.
Ketiga,
kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah
dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal-hal yang berperan penting dalam
meningkatkan kualitas pendidikan yaitu para guru, fasilitas yang memadai, dan
sistem pendidikan. Sistem pendidikan di Indonesia membentuk siswanya untuk
mendapatkan nilai tinggi di setiap pelajaran yang diajarkannya. Padahal, nilai
itu belum tentu menjamin siswa akan sukses. Siswa juga harus belajar setidaknya
kurang lebih 12 mata pelajaran yang belum tentu semua adalah minat dan
bakatnya. Hal ini akan berlanjut sampai perguruan tinggi. Hal ini banyak siswa
akan salah mengambil jurusan saat memasuki perguruan tinggi. Dan para mahasiswa
lebih mengejar IPK tinggi mereka dibanding pengalaman-pengalaman yang dibutuhkan
di lapangan kerja nanti. Karena mind set
tersebut banyak orang yang bekerja tidak sesuai dengan minat dan bakatnya.
Banyak sarjana di Indonesia yang bekerja tidak sesuai dengan bidangnya. Tujuan
menuntut ilmu pada hakikatnya adalah untuk menjadi manusia berilmu. Karena itu,
dalam kegiatan belajar, siswa jangan hanya mengejar pencapaian nilai baik, tapi
juga bisa menjadi bagian yang berkontribusi kepada bangsa. Anak-anak tidak
hanya belajar untuk mengejar nilai, tetapi mereka bisa belajar juga untuk
mengembangkan diri, dan bisa mengontribusikan sesuatu yang berguna pada masa
depan. Dengan begitu, para siswa bisa menemukan passion-nya. Sehingga, apa yang dikerjakan bisa bermanfaat bagi
khalayak luas.
Masa depan suatu bangsa sangat
tergantung pada mutu sumber daya manusianya dan kemampuan peserta didiknya
untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut dapat kita
wujudkan melalui pendidikan dalam keluarga, pendidikan masyarakat maupun
pendidikan sekolah. Karena dengan mengenyam pendidikan kita dapat mengikuti
arus global dan dapat mengejar ketertinggalan kita dari bangsa lain. Maka dari
itu, pemerintah Indonesia harus mengambil kebijakan yang dapat mengatasi
masalah-masalah tersebut.
Aulia
Septiyaningrum. 1615162741. PGPAUD