Sebagai cewek, kebutuhan utama kita dikala sedang stress atau banyak masalah adalah, curhat ke orang lain. Tapi, curhat juga ada seninya. Kalau kita asal cerita, bisa berbahaya lho, karena kemungkinan rahasia kita bocor dan bikin malu diri sendiri sangatlah besar. Jadi, mari kita jaga kualitas curhat kita dengan:

Pilih teman curhat yang bisa dipercaya. Ini penting banget apalagi kalau kita curhat tentang masalah yang ingin dirahasiakan. Nggak mau kan, sehari setelah kita curhat, semua orang tahu masalah kita?

Jangan di public area. Hm, sekarang kan lagi tren tuh curhat lewat jaringan sosial seperti Twitter atau Facebook. Bukannya dilarang sih, tapi nggak bijak aja mengumbar masalah kita di depan umum. Apalagi sampai memaki atau menjelekkan orang lain. Itu namanya menambah masalah, bukan menyelesaikannya.

Tahu waktu. Cari waktu yang tepat kalau mau curhat, misalnya pas istirahat atau pulang sekolah. Jangan tiba-tiba tengah malam kita nelpon sobat untuk curhat panjang lebar, padahal besok pagi ada ulangan. Bukan cuma kita yang kehilangan waktu untuk belajar, bisa-bisa dia juga kena omel orangtuanya.

Cari tempat yang nyaman. Tempat yang oke juga sangat berpengaruh untuk bisa curhat dengan baik. Sebaiknya cari tempat yang agak sepi, supaya kita bisa curhat dengan tenang. Misalnya di rumah atau di kafe. Selain nggak berisik, di sini juga aman dari gangguan tukang nguping.

No Drama Queen. Tenangin diri kita dulu sebelum mulai curhat. Kalau kita curhatnya sambil nangis atau menjerit histeris, orang yang dengerin jadi bingung. Boro-boro dikasih nasehat, yang ada kita malah ditinggalin sama teman curhat kita.  

Ada kemajuan. Jangan cuma sekedar mengeluh saja, kita juga harus berusaha menyelesaikan masalah kita. Jadi ketika sesi curhat berikutnya, kita sudah bisa memberitahu kemajuan dari penyelesaian masalah itu. Biar teman curhat kita juga nggak bosan mendengarnya.

Sumber : GADIS

Kadang-kadang nggak semua permintaan kita selalu dapat ijin dari Mama dan Papa. Tapi, jangan menyerah dulu sebelum kita mencoba bernegosiasi dan merayu mereka! Simak trik-nya berikut ini:

Ini sih taktik paling gampang dan nggak perlu banyak usaha. Kita cuma perlu sedikit modal kemampuan berakting. Begitu mendengar kata "tidak" keluar dari mulut Mama dan Papa, tak perlu menunjukkan perlawanan atau menentang keputusan Mama Papa. Kita justru bersikap seakan menerima keputusan itu. Tapi, kemudian kita menampilkan muka sedih dan sikap ogah hidup mati tak mau, hihihi. Ini bakal menunjukkan kalau kita serius dan sungguh-sungguh menginginkan apa yang kita minta. Hasilnya, Mama Papa mungkin bakal menaruh iba dan mengabulkan permintaan kita.

Taktik ini sih sebenarnya lebih efisien kalau kita lakukan sebelum meminta. Tapi, kalaupun dilakukan setelahnya juga nggak kalah ampuh untuk merayu Mama Papa. Caranya setelah mereka menolak permintaanmu, kamu tetap  cool dan bahkan bersikap baik banget. Jadilah anak baik yang selalu menuruti permintaan dan menolong mereka ketika mereka butuh bantuan. Harapannya adalah mereka bakal menuruti permintaan awalmu sebagai reward untuk sikap baikmu.

Seperti halnya seorang pengacara, kamu perlu keahlian beradu pendapat untuk bernegosiasi dan memperjuangkan keinginanmu. Sebelum Mama Papa menyatakan keberatannya, kamu sudah menyiapkan argument dan alasan. Jadi, kamu bisa langsung menanyakan alasan penolakan Mama Papa dan menyatakan pendapatmu, kenapa kamu merasa perlu banget barang ini atau ikut studi tour ini atau apa pun permintaanmu.
Good Luck!

Sumber : GADIS

Kita memang masih muda. Jadi, nggak heran kalau kita masih mau dimanjain dan diperhatiin. Tapi sayangnya, sebagai kakak, kita seringnya diserahkan banyak tanggung jawab untuk menjaga adik-adik kita. Nah, salah satu kunci utama jadi kakak yang baik adalah nggak menganggap status kita sebagai “kakak” ini sebagai beban.

Kita justru mesti melihatnya sebagai kesempatan buat menunjukkan sama Mama Papa bahwa kita sudah sedikit dewasa dan bisa dipercaya. Dengan begitu, kita pasti senang menjalani tugas negara sebagai kakak.

Salah satu hal yang bikin kita bisa disebelin sama adik dan gagal jadi kakak yang baik adalah kalau kita bersikap seperti bos. Mulai dari selalu minta dilayani, dihormati, sampai sikap kita yang serba mengatur dan memerintah. Anggap adik seperti teman kita supaya nggak ada jarak antara kita dan adik, agar ia merasa nyaman.

Kalau si adik sudah merasa nyaman sama kita, peran kita sebagai kakak bakal jauh lebih mudah. Dia pasti bakal dengan mudahnya curhat ke kita setiap kali ada masalah. Sehingga lebih gampang kan, menjaga adik kita? Kita juga bisa minta bantuannya kalau diperlukan.

Pastinya sebagai kakak, kita mau adik mengagumi dan mengidolakan kita. Tapi, seringnya karena kita berusaha terlalu keras buat membuatnya terkesan, kita justru menciptakan persaingan antara kita dan adik. Cara paling gampang untuk jadi kakak yang baik adalah tetap menjadi diri sendiri. Nggak perlu berusaha keras buat tampil sempurna atau menampilkan kelebihan kita. Pada akhirnya si adik pasti bisa melihat kok, kalau kita layak jadi panutan!

Thx :D

Sumber : GADIS